Langsung ke konten utama

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK KEPALA SEKOLAH

Tugas Mata Kuliah Metode Penelitian dan Penulisan Jurnal

Dosen Dr. Hari Sukoco Dahlan



LATAR BELAKANG MASALAH


Permen No. 13 Tahun 2007 tentang Standart Kepala Sekolah / Madrasah mengamanatkan kepala sekolah untuk memiliki kemampuan managerial yang antara lain kemampuan menyusun perencanaan sekolah/madrasah untuk berbagai tingkatan perencanaan, mengembangkan organisasi sekolah/madrasah sesuai dengan kebutuhan, memimpin sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan sumber daya sekolah/madrasah secara optimal, mengelola perubahan dan pengembangan sekolah/madrasah menuju organisasi pembelajar yang efektif, mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal dan mengelola sarana dan prasarana sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan secara optimal. Dengan kata lain, tugas kepala sekolah pada suatu sekolah dapat disamakan dengan tugas managerial pada umumnya, yaitu melakukan pengelolaan terhadap semua sumber daya yang ada di sekolah dan sekitarnya.

Salah satu hal yang membedakan adalah bahwa tugas kepala sekolah dalam melakukan kegiatan managerial masih terkait dengan steakholder diatasnya, misalnya Kepala Dinas, Pemerintah Kabupaten dan seterusnya. Dalam posisi ini sebenarnya tugas kepala sekolah identik dengan tugas middle management yang model pengambilan keputusannya lebih bersifat taktis daripada strategis. Kebijakan taktis memerlukan kecepatan dan ketepatan agar masalah yang dihadapi juga cepat teratasi dengan baik.

Selama ini kesulitan yang terjadi dalam melaksanakan tugas tersebut antara lain dalam pengambilan keputusan dan perencanaan yang menyangkut hal – hal teknis antara lain : menentukan pagu kelas baru dan jumlah siswa per-kelas, menentukan besaran kreterian ketuntasan minimal, menyusun RAPBS, penyesuaian – penyesuaian / revisi perencanaan apabila terjadi perubahan baik pada jenjang diatasnya (kepala dinas, pemerintah Kabupaten, dst.) maupun pada jenjang dibawahnya (guru, siswa, walimurid, masyarakat, dsb), dan sebagainya. Kesulitan – kesulitan tersebut terjadi antara lain kurangnya ketersedian data / informasi up-to-date terkait dengan parameter – parameter perencanaan dan pengambilan keputusan dimaksud di atas.


IDENTIFIKASI MASALAH


Dari latar belakang diatas dapat diidentifikasi masalah yang dihadapi kepala sekolah dalam melaksanakan tugas managerial di sekolah yaitu antara lain dalam pengambilan keputusan dan perencanaan dalam lingkup sekolah serta dalam kesatuan sistem pendidikan baik daerah maupun nasional. Pengambilan keputusan yang dilakukan kepala sekolah memerlukan pertimbangan dari objek yang menjadi kewenangan dan tanggungjawabnya (siswa, guru, kondisi sekolah, masyarakat, dsb) serta memperhatikan kebijakan – kebijakan yang diambil oleh pemangku kepentingan diatasnya (pemerintah daerah, pusat) serta keadaan – keadaan lain yang ikut berpengaruh, misalnya perkembangan teknologi, sosial dan budaya masyarakat.

Dengan tugas yang diembannya dan keterbatasan waktu, sering kali sulit bagi kepala sekolah untuk dapat memperoleh semua informasi tersebut kemudian menelaah, mengolah untuk dapat menjadi keputusan yang tepat dan tepat. Dengan demikian ketersedian data yang valid dan penyajian yang tepat diharapkan dapat membantu kepala sekolah dalam menentukan keputusan – keputusan khususnya yang bersifat insidental dan segera.

Masalah berikutnya adalah kurangnya informasi – informasi tertentu dari sekolah lain yang sederajat ataupun tidak dan dalam satu wilayah. Misalnya informasi tentang hasil try-out dari sekolah sewilayah dapat membantu keputusan apakah perlu dilakukan intensifikasi materi pelajaran yang di-UN atau tidak.


RUMUSAN MASALAH

  1. Bagaimana merancang sistem pendukung keputusan yang sesuai untuk kepala sekolah dalam rangka pengembilan keputusan khususnya yang bersifat taktis.

  2. Bagaimana merancang sistem pendukung keputusan yang mampu menyediakan data pendukung dalam menyusun program kerja / perencanaan sekolah dalam berbagai jangka (tahunan, menengah, panjang).


TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk :

  1. Membantu kepala sekolah dalam mengambil keputusan secara tepat dalam ranah kebijakan yang bersifat taktis.

  2. Membantu kepala sekolah dalam memperoleh data pendukung untuk penyusunan program kerja dalam berbagai jenjang.

  3. Membantu Dinas pendidikan dalam melihat kinerja kepala sekolah dalam wilayah kerjanya.


MANFAAT PENELITIAN

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Bagi kepala sekolah, penelitian ini akan mempermudah tugas – tugasnya khususnya dalam hal pengambilan keputusan dan menyusunan program kerja. Segala kegiatan yang dilakukan terkait dengan perencanaan dan pengambilan keputusan juga akan terdokumentasi dengan baik sehingga dapat menjadi modal bagi kegiatan selanjutnya atau di masa yang akan datang.

  2. Bagi sekolah, dengan semakin baiknya program kerja atau keputusan yang diambil maka diharapkan mutu sekolah dalam berbagai bidang juga meningkat.

  3. Bagi pemerintah daerah (dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten), dengan terdokumentasinya program – program kerja serta keputusan – keputusan yang diambil kepala sekolah dalam wilayahnya maka dapat digunakan untuk menentukan tindakan – tindakan lebih lanjut. Misalnya usulan kenaikan tingkat, promosi, penentuan program kerja pemerintah, dsb.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perhitungan Daya Ruang TIK

Ilustrasi Ruan TIK Bermula dari kenyataan bahwa ruang pembelajaran di sekolah, khususnya di SMK Cendika Bangsa Kepanjen Malang yang banyak membutuhkan peralatan TIK dalam melaksanakan kegiatan pembelajarannya, maka penulis melakuan pengukuran terhadap beberapa peralatan TIK yang nantinya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan daya suatu ruangan yang menggunakan peralatan TIK. Pengukuran arus dilakukan dengan tang ampere MT-87B. Setelah arus yang mengalir ke peralatan dapat diketahui, maka daya nyata dapat dihitung berdasarkan hasil pengukuran tersebut, dan bukan berdasarkan spesifikasi daya yang tertulis pada perlatan. Rumus daya sesaat untuk arus bolak balik / AC dapat dicari dengan rumus seperti daya tegangan DC, P = V x I Tabel Hasil Pengukuran Tabel pengukuran arus beberapa peralatan TIK adalah sebagai berikut: No. Jenis peralatan Spesifikasi Arus terukur Daya 1. PC H81/G3240/4G/320GB/Samsung 15,6” 0.27 ...

Dasar teknik instalasi listrik untuk teknisi komputer – bagian 1

Oleh : Setiyo Budi Tidak dapat dipungkiri bahwa komputer adalah sebuah perlatan listrik yang membutuhkan sumber daya yang sesuai agar dapat beroperasi dengan baik / maksimal. Salah satu syarat agar daya listrik dari sumber (PLN) dapat mengoperasikan komputer dengan baik maka diperlukan prosedur pengkabelan atau instalasi kabel yang sesuai dengan standar. Simbol – simbol listrik Sebelum melakukan instalasi kelistrikan pada suatu ruang atau laboratorium komputer, maka yang pertama perlu dilakukan adalah melakukan perancangan pengkabelan pada ruang tersebut. Manfaat perencanaan ini diantaranya adalah untuk pengembangan dan troubleshooting di kemudian hari. Perancangan dilakukan dengan menggambar diagram skematik yang menggambarkan semua peralatan yang akan dihubungkan. Untuk itu perlu diketahui simbol – simbol kelistrikan yang digunakan untuk keperluan tersebut. Diagram skematik adal...

Komponen Elektronika pada Rangkaian Komputer (part 1 of 2)

Bagian 1 : Komponen Pasif Perangkat komputer yang digunakan saat ini merupakan komputer generasi ke 4 yang dapat dikatakan sebagai perangkat elektronika. Hanya hardisk dan CD/DVD rom yang di dalamnya masih terdapat mekanisme mekanik, namun kedua perangkat tersebut tetap dikatakan sebagai perangkat elektronik. Perangkat elektronika mengolah sinyal – sinyal melalui rangkaian – rangkaian elektronik yang bekerja secara bersama / terintegrasi dalam suatu sistem. Satu rangkaian / sistem komputer seperti kita ketahui tersusun dari banyak rangkaian pendukung / penyusun. Rangkaian ini dapat berupa rangkaian yang terintegrasi atau menyatu pada motherboard (on-board) maupun rangkaian yang dapat dipasang terpisah, card – card atau perangkat eksternal. Satu rangkaian dengan fungsi tertentu dapat tersusun dari satu atau lebih rangkaian dasar. Rangkaian – rangkaian tersebut tersusun atas kom...