Langsung ke konten utama

Gerbang Logika (Logic Gate) : Bagian 1


Meteri Sistem Komputer, SMK – TKJ X

Pengantar

Secara menyeluruh sistem komputer merupakan sistem pengolah data yang paling mutakhir dan merupakan ciri abad ini. “Data” dalam hal ini tentu saja data digital, atau data lain yang telah ter-digital-kan, digitalized. Sistem komputer secara sederhana digambarkan oleh Von Neumann seperti pada gambar 1 berikut :
Gambar 1 : Model asli Mesin Von Neumann (Structured Computer Organization, Andrew S. Tanenbaum )



Mesin Von Neumann mempunyai lima bagian utama yaitu memory, unit logika aritmatik, unit kontrol serta peralatan input dan output. Setiap unit mempunyai tugas / fungsi khusus, misalnya unit logika aritmatik bertugas melakukan perhitungan – perhitungan aritmatik (dasar : +, -, /, x) dan logika (dasar : or, and, not). Tiap – tiap unit dapat terdiri dari beberapa chip. Chip – chip inilah yang tersusun secara terstruktur atas gate – gate yang membentuk fungsi – fungsi khusus. Sebagai ilustrasi digambarkan pada gambar 2.

Gambar 2 : Ilustrasi Hubungan antara chip dan gate

Pada dasarnya, semua sistem yang disebutkan diatas bekerja berdasarkan fungsi – fungsi logika, baik dasar maupun kombinasi (gabungan dari beberapa fungsi). Setiap unit tersusun atas rangkaian – rangkaian sub sistem dengan fungsi tertentu juga. Misalnya, pada unit aritmatik terdapat sub-sistem rangkaian penjumlah (adder) dan rangkaian sub-sistem lainnya. Sebagai ilustrasi penggunaan logic gate pada unit ALU dapat dilihat pada gambar 3.


Gambar 3 : Unit ALU 1 bit

Gerbang Logika Dasar

Gerbang logika dasar ada 3 yaitu OR, AND dan NOT. Dari 3 gerbang logika dasar ini kemudian akan dibangun / dirangkai gerbang – gerbang kombinasi dengan fungsi – fungsi baru. Dan dari gerbang – gerbang tersebut (dasar maupun kombinasi) akan dapat dirangkai unit – unit penyusun system komputer.

Gerbang OR (OR Gate)

Gerbang logika OR atau OR gate adalah gerbang yang memenuhi fungsi logika OR. Di dalam teknologi gerbang ada 4 unsur yang akan selalu melekat yaitu :
  1. Fungsi logika
  2. Simbol / rangkaian gerbang
  3. Tabel kebenaran / truth table
  4. Notasi
Fungsi logika OR memenuhi pernyataan berikut : “keluaran akan bernilai benar apabila semua input bernilai benar”. Dengan ungkapan lain logika OR dapat dipadankan dengan pernyataan “atau”. Misalnya jika dikatakan : “dalam kegiatan kerja bakti besok, anak anak dapat membawa sabit atau cangkul”. Jika seorang anak membawa sabit saja maka ia dinyatakan benar. Jika ia membawa kedua – duanya maka ia juga benar. Seorang anak dinyatakan salah apabila ia tidak membawa apa – apa.
Secara elektronis, logika OR dapat dipadankan dengan rangkaian saklar dan lampu seperti gambar 4 berikut :


Gambar 4 : rangkaian saklar dan lampu sebagai padanan fungsi logika OR
Dari gambar tersebut dapat dibuat tabel sebagai berikut :
Saklar 1
Saklar 2
Keadaan Lampu
off
off
mati
off
on
hidup
on
off
hidup
on
on
hidup
Tabel 1 : kemungkinan – kemungkinan yang terjadi pada rangkaian lampu
Jika kondisi saklar “off“ dan lampu mati diganti dengan notasi “0” sedangkan kondisi saklar “on” diganti dengan notasi “1” maka tabel diatas dapat ditulis sebagai berikut :



Saklar 1
Saklar 2
Keadaan Lampu
0
0
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
Tabel 2 : padanan tabel kondisi saklar – lampu dengan notasi “0” dan “1”
Tabel 2 diatas merupakan tabel kebenaran (truth table) untuk gerbang OR. Tabel tersebut menunjukkan kemungkinan logika yang terjadi terhadap Gerbang logika OR atau dapat dikatakan hubungan Input dan Output untuk gerbang OR.
Parameter – parameter Logika OR :
  1. Simbol
  2. Notasi : + atau OR
  3. Fungsi Logika : A + B = F atau A OR B = F
    catatan : simbol “+” dalam logika OR tidak bisa disamakan dengan “+” pada simbol aritmatika biasa. Tanda “+” dalam fungsi OR menunjukkan hubungan sesuai tabel kebenaran fungsi OR

Gerbang AND (AND Gate)

Gerbang logika AND atau AND gate adalah gerbang yang memenuhi fungsi logika AND. Fungsi logika AND memenuhi pernyataan “keluaran bernilai benar apabila semua masukan bernilai benar”. Fungsi AND dapat dipadankan dengan pernyataan “dan”. Jika ada pernyataan “pada acara jalan sehat siswa harus memakai kaos dan topi”. Jika pada acara tersebut siswa hanya mengenakan kaos maka siswa tersebut masih dinyatakan salah. Keadaan akan bernilai benar jika semua persyaratan terpenuhi, yaitu siswa mengenakan kaos dan topi.
Secara elektronis, logika AND dapat dipadankan dengan rangkaian saklar dan lampu seperti gambar 5 berikut :
Gambar 5 : rangkaian saklar dan lampu sebagai padanan fungsi logika AND


Dari gambar tersebut dapat dibuat tabel sebagai berikut :
Saklar 1
Saklar 2
Keadaan Lampu
off
off
mati
off
on
mati
on
off
mati
on
on
hidup
Tabel 3 : kemungkinan – kemungkinan yang terjadi pada rangkaian lampu untuk rangkaian AND
Jika kondisi saklar “off“ dan lampu mati diganti dengan notasi “0” sedangkan kondisi saklar “on” diganti dengan notasi “1” maka tabel 3 dapat ditulis sebagai berikut :



Saklar 1
Saklar 2
Keadaan Lampu
0
0
0
0
1
0
1
0
0
1
1
1
Tabel 4 : padanan tabel kondisi saklar – lampu dengan notasi “0” dan “1”
Tabel 4 diatas merupakan tabel kebenaran (truth table) untuk gerbang AND. Tabel tersebut menunjukkan kemungkinan logika yang terjadi terhadap Gerbang logika AND atau dapat dikatakan hubungan Input dan Output untuk gerbang AND.
Parameter – parameter Logika AND :
  1. Simbol
  2. Notasi : . atau AND
  3. Fungsi Logika : A . B = F atau A and B = F
    catatan : simbol “+” dalam logika AND tidak bisa disamakan dengan “+” pada simbol aritmatika biasa. Tanda “+” dalam fungsi AND menunjukkan hubungan sesuai tabel kebenaran fungsi AND.

Gerbang NOT (NOT Gate)

Gerbang logika NOT atau NOT gate adalah gerbang yang memenuhi fungsi logika NOT. Fungsi logika NOT memenuhi pernyataan “keluaran merupakan lawan, balikan dari masukan”. Fungsi logika pada dasarnya dilakukan terhadap fenomena dengan dua keadaan, misalnya benar – salah, hidup – mati, on – off. Dalam hal ini fungsi NOT adalah fungsi yang membalik keadaan input terhadap inputnya. Misalkan jika dikatakan NOT hidup maka keluarannya atau jawabannya adalah mati. Demikian juga sebaliknya jika ditulis NOT mati maka hasilnya adalah hidup. Untuk fenomena yang memuat lebih dari 2 keadaan maka agak sulit menuliskan dalam fungsi NOT, misalkan NOT tiyo, maka akan banyak sekali jawabannya, sehingga tidak dapat memenuhi fungsi dua-keadaan.
Dalam kasus lain, kita dapat menuliskan NOT 5 sebagai NOT 101, sehingga jawabannya 010. bilangan biner ini sama dengan desimal 2. Maka akan sedikit sulit dipahami jika kita tulis NOT 5 = 2, meskipun kenyataan itu benar adanya.
Secara elektronis, logika NOT dapat dipadankan dengan rangkaian saklar dan lampu seperti gambar 6 berikut :


Dari gambar tersebut dapat dibuat tabel sebagai berikut :
Saklar 1
Keadaan Lampu
off
hidup
on
mati
Tabel 5 : kemungkinan – kemungkinan yang terjadi pada rangkaian lampu untuk rangkaian NOT
Jika kondisi saklar “off“ dan lampu mati diganti dengan notasi “0” sedangkan kondisi saklar “on” diganti dengan notasi “1” maka tabel 5 dapat ditulis sebagai berikut :



Saklar 1
Keadaan Lampu
0
1
1
0
Tabel 6 : padanan tabel kondisi saklar – lampu dengan notasi “0” dan “1”
Parameter – parameter Logika NOT :
  1. Simbol
  2. Notasi : atau/dibaca NOT A
  3. Fungsi Logika : = F atau NOT A = F

Sumber

  1. Dasar – dasar rangkaian logika digital, Budiono Mismail – Bandung, ITB, 1998.
  2. Structured Computer Organization, Fourth Edition, Andrew S. Tanenbaum, With contributions from James R. Goodman, Prentice-Hall, Inc. A Pearson Company, 2001.
  3. Computer Organization and Architecture, Sixth Edition, William Stalling, Prentice-Hall, Inc. A Pearson Company, 2003.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perhitungan Daya Ruang TIK

Ilustrasi Ruan TIK Bermula dari kenyataan bahwa ruang pembelajaran di sekolah, khususnya di SMK Cendika Bangsa Kepanjen Malang yang banyak membutuhkan peralatan TIK dalam melaksanakan kegiatan pembelajarannya, maka penulis melakuan pengukuran terhadap beberapa peralatan TIK yang nantinya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan daya suatu ruangan yang menggunakan peralatan TIK. Pengukuran arus dilakukan dengan tang ampere MT-87B. Setelah arus yang mengalir ke peralatan dapat diketahui, maka daya nyata dapat dihitung berdasarkan hasil pengukuran tersebut, dan bukan berdasarkan spesifikasi daya yang tertulis pada perlatan. Rumus daya sesaat untuk arus bolak balik / AC dapat dicari dengan rumus seperti daya tegangan DC, P = V x I Tabel Hasil Pengukuran Tabel pengukuran arus beberapa peralatan TIK adalah sebagai berikut: No. Jenis peralatan Spesifikasi Arus terukur Daya 1. PC H81/G3240/4G/320GB/Samsung 15,6” 0.27

Komponen Elektronika pada Rangkaian Komputer (part 1 of 2)

Bagian 1 : Komponen Pasif Perangkat komputer yang digunakan saat ini merupakan komputer generasi ke 4 yang dapat dikatakan sebagai perangkat elektronika. Hanya hardisk dan CD/DVD rom yang di dalamnya masih terdapat mekanisme mekanik, namun kedua perangkat tersebut tetap dikatakan sebagai perangkat elektronik. Perangkat elektronika mengolah sinyal – sinyal melalui rangkaian – rangkaian elektronik yang bekerja secara bersama / terintegrasi dalam suatu sistem. Satu rangkaian / sistem komputer seperti kita ketahui tersusun dari banyak rangkaian pendukung / penyusun. Rangkaian ini dapat berupa rangkaian yang terintegrasi atau menyatu pada motherboard (on-board) maupun rangkaian yang dapat dipasang terpisah, card – card atau perangkat eksternal. Satu rangkaian dengan fungsi tertentu dapat tersusun dari satu atau lebih rangkaian dasar. Rangkaian – rangkaian tersebut tersusun atas kom

Dasar teknik instalasi listrik untuk teknisi komputer – bagian 1

Oleh : Setiyo Budi Tidak dapat dipungkiri bahwa komputer adalah sebuah perlatan listrik yang membutuhkan sumber daya yang sesuai agar dapat beroperasi dengan baik / maksimal. Salah satu syarat agar daya listrik dari sumber (PLN) dapat mengoperasikan komputer dengan baik maka diperlukan prosedur pengkabelan atau instalasi kabel yang sesuai dengan standar. Simbol – simbol listrik Sebelum melakukan instalasi kelistrikan pada suatu ruang atau laboratorium komputer, maka yang pertama perlu dilakukan adalah melakukan perancangan pengkabelan pada ruang tersebut. Manfaat perencanaan ini diantaranya adalah untuk pengembangan dan troubleshooting di kemudian hari. Perancangan dilakukan dengan menggambar diagram skematik yang menggambarkan semua peralatan yang akan dihubungkan. Untuk itu perlu diketahui simbol – simbol kelistrikan yang digunakan untuk keperluan tersebut. Diagram skematik adal